Umar bin Abdul Aziz adalah Khalifah ke-8 Daulah Umayah yang keadilan dan kearifannya dalam memimpin rakyat sangat mansyhur. Beliau hidup bersahaja dan sederhana serta memiliki sikap persuasif yang tinggi dalam menghadapi semua warga negara.
Secara etimologi, istilah politik berarti kebijakan (policy), kekuasaan (power), atau strategi. Kata ‘bijak’ memiliki pengertian ‘faham’, ‘arif’, dan ‘bijaksana’. Secara terminologi, kebijakan politik bisa diartikan sebagai suatu sikap yang arif dan bijaksana dalam mengambil suatu keputusan untuk kepentingan umum.
Prinsip dan idealisme politik Umar bin Abdul Aziz :
1. Kesederhanaan dan kebersahajaan. Seluruh rakyat di wilayah Daulah Umayah dianjurkan mempunyai sikap dan perilaku yang sederhana dan bersahaja. Beliau sendiri memberikan teladan kepada rakyatnya. Sebelum menjadi khalifah, beliau termasuk orang yang paling mewah hidupnya, tepatnya waktu beliau menjadi Gubernur di Madinah dan menjadi Katib (sekretaris negara). Namun setelah menjadi khalifah, seluruh harta dijual dan di kembalikan untuk kepentingan negara (bait al-mal)
2. Kejujuran. Kejujuran merupakan tiang utama untuk membangun suatu negara maupun masyarakat dalam arti seluas-luasnya. Kemunduran suatu negara akan sangat tergantung pada perilaku yang dimiliki oleh para penguasa. Umar bin Abdul Aziz memberhentikan banyak gubernur yang tidak jujur dan telah melakukan kezaliman.
3. Pembasmian feodalisme. Sikap dan perilaku feodalisme dikalangan istana dan masyarakat luas dikikis habis.Umar bin Abdul Aziz sangat tidak setuju terhadap adanya perbedaan kelas, dan keturunan. Beliau tidak setuju dengan cara-cara kaum feodal yang menguasai beberapa bidang tanah luas untuk kepentingan kerabat-kerabat istana.
Secara etimologi, istilah politik berarti kebijakan (policy), kekuasaan (power), atau strategi. Kata ‘bijak’ memiliki pengertian ‘faham’, ‘arif’, dan ‘bijaksana’. Secara terminologi, kebijakan politik bisa diartikan sebagai suatu sikap yang arif dan bijaksana dalam mengambil suatu keputusan untuk kepentingan umum.
Prinsip dan idealisme politik Umar bin Abdul Aziz :
1. Kesederhanaan dan kebersahajaan. Seluruh rakyat di wilayah Daulah Umayah dianjurkan mempunyai sikap dan perilaku yang sederhana dan bersahaja. Beliau sendiri memberikan teladan kepada rakyatnya. Sebelum menjadi khalifah, beliau termasuk orang yang paling mewah hidupnya, tepatnya waktu beliau menjadi Gubernur di Madinah dan menjadi Katib (sekretaris negara). Namun setelah menjadi khalifah, seluruh harta dijual dan di kembalikan untuk kepentingan negara (bait al-mal)
2. Kejujuran. Kejujuran merupakan tiang utama untuk membangun suatu negara maupun masyarakat dalam arti seluas-luasnya. Kemunduran suatu negara akan sangat tergantung pada perilaku yang dimiliki oleh para penguasa. Umar bin Abdul Aziz memberhentikan banyak gubernur yang tidak jujur dan telah melakukan kezaliman.
3. Pembasmian feodalisme. Sikap dan perilaku feodalisme dikalangan istana dan masyarakat luas dikikis habis.Umar bin Abdul Aziz sangat tidak setuju terhadap adanya perbedaan kelas, dan keturunan. Beliau tidak setuju dengan cara-cara kaum feodal yang menguasai beberapa bidang tanah luas untuk kepentingan kerabat-kerabat istana.
Komentar
kebetulan saya sangat membutuhkannya,tolong di infoiin ke nmr ini087859565533