Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2008

Syukur, Sabar dan Ikhlas

sejak dulu, sudah diajarkan untuk bisa hidup di dunia hanya dengan Tiga Kata : Syukur, Sabar dan Ikhlas. Syukur dan Sabar telah bisa aku lewati, tapi iklhas... aq belum bisa untuk bisa Ikhlas secara Istiqomah (stabil dan terus menerus). Beberapa hari ini, mendapat pelajaran, Jika hidup di dunia ini harus biasa saja, dalam artian tidak terlalu terobsesi dengan keinginan yang diluar batas kemampuan sehingga membuat kita hampa, kosong dan semakin jauh dengan Allah SWT sang Pencipta Alam. Kita adalah makhluk Allah yang sangat kecil. karena di bumi ini berjuta-juta jumlahnya. kita hanya satu diantara jutaan manusia, itu baru manusia belum makhluk ciptaan Allah yang lainnya. Bila kita bisa Sabar, selalu bersyukur dan ikhlas Insya Allah akan membuat hidup kita menjadi sehat, damai dan tanpa beban. Aku harus belajar untuk bisa lebih Ikhlas lagi, dan semoga bisa Istiqomah. I'm a Girl in a Big, Big WORLD

Iman dan Takwa

Netherland negeri dibawah permukaan laut tapi tidak mengalami bencana dan musibah malah mampu melindungi rakyatnya agar tidak ditenggelamkan oleh laut. (mereka bertakwa tp tidak beriman). Negeriku, negeri yang subur, makmur banyak orang-orang beriman, dapat aq lihat banyaknya pengajian tapi kenapa selalu dilanda musibah.. karena kita kurang bertawakal. Bencana saat ini bukanlah bencana alam, tp ulah kita para manusia. Karena bencana alam bisa diramal, tp bencana saat ini sudah tidak bersahabat dan tidak bisa diramal. Tau sebabnya ??? Bumi kita dilindungi oleh zat-zat yang biasa kita sebut atmosfer, kita bukan menjaganya malah membuatnya hilang (banyaknya rumah kaca, penggunaan AC msh byk lagi). alam dirusak hanya utk keuntungan pribadi dan sesaat. Iman dan Takwa haruslah SEJALAN

Hidup Kok Makin Susah

Baru saja beredar kabar akan diadakannya pemadaman bergilir selama satu minggu untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya. Tak lama kemudian listrik pun padam. Listrik mempunyai hubungan yang erat dengan bertambahnya pengangguran. Bagaimana tidak bertambahnya pengangguran, jika tempat mereka bekerja tak mampu lagi membayar ongkos kerja karena usahanya Bangkrut, terutama usaha yang mengandalkan listrik seperti industri tekstil. Omset perusahaan menurun, dengan terpaksa perusahaan mengambil keputusan untuk memberhentikan beberapa pegawainya. Jangankan yang ter PHK, yang baru ingin mencari kerja saja kesulitan dalam memperoleh pekerjaan. Dengan cepatnya bermunculan pengemis jalanan. Memang risih melihat pengemis “baju bagus, badan kuat, bukannya kerja malah mengemis”. Akan tetapi jika ditelusuri lebih jauh, Sakit rasanya hati. Karena kenyataannya kesenangan, kesuksesan memang tidak berpihak pada mereka. Karena tidak adanya lapangan pekerjaan, maka tidak adanya pemasukkan untuk memenuhi kebutuha...

Mahalnya Pendidikan

7 juli 2008, melihat pengumuman diterima/tidaknya adik ke empatku di SLTP negeri yang ada di Ciputat. Ternyata diterima sekaligus mengambil nomor untuk pengambilan formulir Daftar Ulang. "Besok datang lagi, tidak perlu membawa uang, karena belum ada pemberitahuan biaya", kata orang yang memberikan nomor. 8 juli 2008, kenyataan berbeda sekali. Banyak orang tua murid yang bingung bahkan ada yang marah-marah karena kesal. Betapa tidak, dengan tiba-tiba Kepala sekolah SLTP tersebut mengumumkan bahwa bisa membawa Formulir Daftar Ulang jika sudah menyetorkan dana sebesar DUA JUTA Rupiah. jika tidak membayar, maka di anggap gugur. Aku pun sempat bingung, karena tidak membawa dana tunai. Orang tua ku tidak menitipkan uang sepeser pun. hingga akhirnya aku putuskan untuk menguras tabunganku. Sangat menyedihkan, mengecewakan. Pendidikan masa ini bukan lagi momok yang menyenangkan baik bagi siswa maupun orang tua. Pendidikan saat ini merupakan Momok yang Menakutkan. sudah tak ada lagi ka...