Baru saja beredar kabar akan diadakannya pemadaman bergilir selama satu minggu untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya. Tak lama kemudian listrik pun padam. Listrik mempunyai hubungan yang erat dengan bertambahnya pengangguran.
Bagaimana tidak bertambahnya pengangguran, jika tempat mereka bekerja tak mampu lagi membayar ongkos kerja karena usahanya Bangkrut, terutama usaha yang mengandalkan listrik seperti industri tekstil. Omset perusahaan menurun, dengan terpaksa perusahaan mengambil keputusan untuk memberhentikan beberapa pegawainya.
Jangankan yang ter PHK, yang baru ingin mencari kerja saja kesulitan dalam memperoleh pekerjaan.
Dengan cepatnya bermunculan pengemis jalanan. Memang risih melihat pengemis “baju bagus, badan kuat, bukannya kerja malah mengemis”. Akan tetapi jika ditelusuri lebih jauh, Sakit rasanya hati. Karena kenyataannya kesenangan, kesuksesan memang tidak berpihak pada mereka. Karena tidak adanya lapangan pekerjaan, maka tidak adanya pemasukkan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sedangkan harga untuk kebutuhan hidup terus melambung tinggi. Hal ini juga membuat sebagian besar orang untuk lebih memilih mengakhiri hidupnya, karena mudah dilakukan. Dalam lima tahun, mulai 2003 hingga Mei 2008, tercatat 952 orang bunuh diri, atau rata-rata tiga orang dalam dua hari. (republika, 8 Juli 2008).
Bukankah sesudah kesulitan ada kemudahan ?
Bagaimana kemudahan akan tercapai jika sang pemilik jabatan dan kekuasaan ikut mempersulit !
Bagaimana tidak bertambahnya pengangguran, jika tempat mereka bekerja tak mampu lagi membayar ongkos kerja karena usahanya Bangkrut, terutama usaha yang mengandalkan listrik seperti industri tekstil. Omset perusahaan menurun, dengan terpaksa perusahaan mengambil keputusan untuk memberhentikan beberapa pegawainya.
Jangankan yang ter PHK, yang baru ingin mencari kerja saja kesulitan dalam memperoleh pekerjaan.
Dengan cepatnya bermunculan pengemis jalanan. Memang risih melihat pengemis “baju bagus, badan kuat, bukannya kerja malah mengemis”. Akan tetapi jika ditelusuri lebih jauh, Sakit rasanya hati. Karena kenyataannya kesenangan, kesuksesan memang tidak berpihak pada mereka. Karena tidak adanya lapangan pekerjaan, maka tidak adanya pemasukkan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sedangkan harga untuk kebutuhan hidup terus melambung tinggi. Hal ini juga membuat sebagian besar orang untuk lebih memilih mengakhiri hidupnya, karena mudah dilakukan. Dalam lima tahun, mulai 2003 hingga Mei 2008, tercatat 952 orang bunuh diri, atau rata-rata tiga orang dalam dua hari. (republika, 8 Juli 2008).
Bukankah sesudah kesulitan ada kemudahan ?
Bagaimana kemudahan akan tercapai jika sang pemilik jabatan dan kekuasaan ikut mempersulit !
Komentar